Rabu, 21 September 2011

Serat Sara Silah Trah Bratadiningrat Bupati Kanoman - Banyumas


Assalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh, serta
Salam Sejahtera bagi kita semua

Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Allah SWT dari segenap keluarga besar Trah keturunan Bratadiningrat-Bupati Kanoman Banyumas (garis keturunan sedarah lainnya ), dan akan selalu mengedepankan sikap hormat  dan menjaga nama baik leluhur, serta sikap cinta leluhur; Karena para leluhur telah meberikan sikap tauladan semasa hidupnya, yang selalu menjunjung tinggi ahklaq dan berbudi luhur, bermartabat sebagai serajat manusia, disertai berperilaku jujur, ikhlas saling menolong, tanpa pamrih, menjalankan tuntunan agama dengan benar, dan menjauh larangan-larangan-NYA, ini semua  wajib dijadikan pelita hidup dalam tatanan sebagai manusia oleh para Trah keturunan. Hal tersebut perlu kita kaji bersama-sama untuk memahaminya dengan niat suci sebagai darma bhakti kita. 

      Namun sekiranya dengan diawalinya penulisan riwayat ini penyusun berharap dapat menumbuhkan semangat untuk menjalin kembali hubungan garis keturunan baik, :
      Yang berdasarkan kaidah perintah agama (khusunya agama Islam dalam Kitab Suci Al-Quran, surat ke 4(empat) An-Nisaa ayat 23, 24. 
       Ataupun dari hasil ilmu pengetahun kedokteran yaitu Dasar-dasar Genetika Biokemis Manusia, (yang diterjemahkan oleh dr Abdul Salam, MSofro,Ph.D.; dan sisunting oleh: Prof DR.M.ISmadji di Fakultas kedokteran Universitas Gajah-Mada Yogyakarta). 
       Semua dalam uraiannya tsb intinya adanya peringatan yang datang langsung dari Sang Pencipta Allah SWT  memperingatkan dan sebagai larangngan bagi manusia dalam menata perkembang kehidupan berkeluarga. Dari sisi Pengetahuan Kedoteran (Manusia) telah menjelaskan teori serta membuktikan apabila terjadi inses .

    Inses adalah hubungan seks di antara dua lawan jenis yang memiliki hubungan darah/keluarga sangat dekat, seperti kakek dengan cucunya atau ayah dengan anak kandung perempuan atau di antara kakak-beradik sekandung.
Kawin sedarah bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, karena akan meningkatkan kesempatan berkembangnya penyakit genetika atau keturuan yang aneh
( Studi terbaru tersebut dijelaskan di jurnal Bioscience, memasukkan data genealogis Darwin-Hedgwood ke program komputer khusus, yang mengeluarkan koefisien kawin sedarah.)

       Sehingga tulisan Silsilah ini kami harapakn sebagai pengingat kembali yang senada agar para Keluarga Besar Trah Keturunan Bratadiningrat - Bupati Kanoman, Banyumas dapat menjaga hal-hal yang tidak di inginkan yang berakibat akan merusak nama Leluhur dan terkait hancurnya nama family yang sedarah karena sangat mempengaruhi genetika selanjutnya dalam suatu perkawinan. Melalui media inilah penyusun ingin bersama sama dengan segenap Keluarga Besar  Trah Bratadiningrat - Bupati Kanoman Banyumas;dan family lain  menjajikan tulisan riwayat dan menyusun kembali silsilah Pohon Keluarga sebagai penerus cita-cita leluhur.

       Hal inipun sudah tersirat dalam wasiat ataupun warisan para pini sepuh / leluhur yang telah diterima oleh mereka masing-masing kelompok keluarga sebagai ahli waris berupa dokumen data Serat Sarasilah sebagai hasil karya yang disusun / ditulis leluhur sendiri semasa hidupnya yaitu Raden Djoyosoebroto bin Raden Tumenggung Djayadiredja  bin Raden Ngabehi Kertadiredja, bin Raden Adipati Bratadiningrat Bupati Purwokerto. Generasi penerus Serat Sarasilah berikut adalah disusun dan ditulis oleh Trah DIPOSOEPANAN  karya beliau Raden Sastrodihardjo di Purwokerto, yang diselesaikan pada tanggal 01 Desember 1934. Memperhatikan dan mencermati maksud yang terkandung dalam wasiat / warisan tersebut, Trah Keturunan Raden Adipati Bratadiningrat Bupati Kanoman di Banyumas menyikapi sebagai kewajiban bagi setiap keluarga sedarah untuk menerima pesan leluhur  tersebut   serta melestarikannya.

      Sebagai sumber silsilah yang tersebut kami tulis diatas juga menggunakan bantuan pustaka / rujukan lainya diantaranya adalah karya Sugeng Priyadi "Babad Banyumas: Baribin, Budaya Majapahit dan Banyumas" Jurnal Penelitian Humanoria. Volume 3, No:2 edisi Agustus 2002. Surakarta:Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta,, serta pula hasil tulisan-tulisan dari tiga keluarga tersebut diatas, ditambah dari tulisan Silsilah Trah R Soedono Nataningrat;  R Soepangkat Brataningrat - Bupati Situbondo;
Wujud upaya melestarikan pesan yang tersirat dan tersurat dalam hasil karya silsilah para pinisepuh / leluhur, maka kami berupaya "Nguri-uri"/ melestarikan peninggalan/wasiat tersebut sampai dengan upaya saat ini( Th.2011 ) dengan cara menyusun kembali sesuai pertumbuhan keluarga, serta perkembangan kemajuan tehnologi media adalah menggunakan progam Komputer misalnya:  
  • Program Microsoft Visio 2011
  • Memakai vasilitas progam genealogycal di website http://id.rodovid.org/wk/Halaman_utama; ( data base otobiografi Silsilah )
  • http://www.geni.com/family-tree ( silsilah & fasilitas komunikasi antar Saudara dlsb.)
  • http://www.blogger.com/ ( Cerita leluhur dsb )
  • http://multiply.com/ ( menyimpan photo leluhur dsb.)
    • Jenjang susunan pada Silsilah Keluarga atau Genealogy Diagram dimulai dari atas yaitu yang tertua kebawah s/d. keturunan termuda, hal ini diatur dalam pakem budaya Jawa Kasunanan Surakarta Hadiningrat khususnya dan telah dibakukan pada umumnya. Keturunan dalam Jawa dikenal dengan sebutan “Trah”   Penulisan silsilah di buat rentang / jenjang sampai ke 10(sepuluh) level / graad). Dibuat berdasarkan petujuk membuat silsilah dalam buku  
    "Serat Piagem Sentana“ (gebookteakte) ngrewat sala-silahing ing Kasunanan Surakarta Adiningrat (Paku Buwana)", yaitu dimulai  dari: 
  • Pancer = Trah adalah nama nenek moyang/leluhur yang dijadikan pedoman cikal bakal
  • Level/urutan   1 = Anak / putera
  • Level/urutan   2 = Cucu
  • Level/urutan   3 = Buyut
  • Level/urutan   4 = Canggah
  • Level/urutan   5 = Wareng
  • Level/urutan   6 = Udeg-udeg
  • Level/urutan   7 = Gantung Siwur
  • Level/urutan   8 = Gropak senthe
  • Level/urutan   9 = Debog bosok
  • Level/urutan 10 = Galih Asem.
Urutan penulisan dimulai dari Pancer, misal yang dianut pancer laki-laki (patrinial), yang kemudian sampai rentang keturunan kesepuluh (Galih Asem), dan yang kemudian akan menjadi “Pancer” Trah/Keturunan berikutnya

Kesemuanya dengan maksud dan tujuan memudahkan dan memperjelas isi Serat Sarasilah, serta memudahkan koreksi, ataupun agar dapat memberikan rasa cinta kepada para pembaca, sebagai sarana meneliti kebenaran trah keturunan yang sebenarnya.
Untuk mencapai kesempurnaan Serat Sarasilah ini mak kami lakukan penyusunan serta penelitian kembali, dengan melakukan wawancara, dan anjang sana. serta memohon petolongan para keluarga, serta menerima sumbag saran, data lewat media HP-SMS/ Telp /email .

VISI & MISI Keluarga Besar Trah Raden Adipati BRADININGRAT - Bupati Kanoman Banyumas adalah :
  • Visi :
Seluruh Keluarga Besar Trah Bratadiningrat-Banyumas bertekad membangkitkan kembali rasa hormat dharma bakti sebagai kecintaan kepada leluhur disetiap generasi penerus, dengan dilandasi setiap family untuk beribadah sesuai agama / kayakinan kepercayaan masing-masing untuk menjahui larangan-larangan-NYA, dengan membangun sikap saling menghormat, saling membangun kerukunan dan keakraban keluarga dengan harapan tercapainya kesejahteraan, ketentraman Trah Bratadiningrat-Banyumas secara lahir dan bathin.

  • Misi :
Keluarga Besar Trah Bratadiningrat-Banyumas berupaya mencapai Visi, dengan bertindak didalam sepanjang hidup adalah :
- Secara berkala berupaya melakukan silaturochim / beranjang sana dalam segala acara, serta melakukan ziarah - berdoa kepusara leluhur secara bersama-sama;
- Menyusun/menjaga data silsilah agar mampu melestarikan riwayat Trah sesuai per -kembangan keluarga, dengan harapan dapat memberi kemudahan family menelaah ataupun memberikan pencerahan tentang keluraga sedarah dan pancer leluhur.
- Menjaga hubungan kekeluargaan dan warisan peninggalan sifat Budi Luhur, dan sikap ke Arif bijaksanaan para leluhur  dengan cara :
  > membentuk ikatan keluarga secara formal,
  > memperkuat persaudaraan dengan bersikap menjauhkan  diri dari perbuatan tercela dan
     menjunjung tinggi nilai nilai kehormatan keluarga.  

1). Trah BRATADININGRAT - Banyumas

Raden Adipati Mertadiredja I atau Raden Adipati Bratadiningrat

Jumeneng Wedana  Bupati  Kanoman Banyumas (Th 1816-1830)  Raden Adipati Bratadinngrat adalah putera Mas Mertawidjaya, bin Raden Tumenggung Yudonegara III, bin Raden Tumenggung Yudanegara II / Tumenggung Sedo Pendopo, bin Raden Tumenggung Yudonegara I.
Dalam teks Babad Banyumas diperkenalkan Trah Yudanegara yaitu sejak Tumenggung Yudanegara I s/d V, sebagai penguasa Banyumas, yaitu menduduki sebagai bupati
Trah Yudanegara berlanjut dalam perkembangan silsilah keturunan  menjadi Trah Mertadiredjan / Trah Bratadiningrat , sehubungan kekuatan Raja Surakarta yang begitu besar dan memiliki pengaruh kuat dalam menentuan penguasa wilayah Banyumas, dimana kekuasaan Bupati Yudanegara V berakhir, (Trah Yudonegara terpaksa meninggalkan kekuasaannya oleh faktor eksternal).

SILSILAH LELUHUR TRAH BRATADININGRAT - BUPATI KANOMAN DI BANYUMAS

Rangakaian dari Silsilah Trah Bratadiningrat - Bupati Kanoman - Banyumas, perlu sekiranya memahami awal riwayat keturunan dan dapat memberikan pengetahuan hubungan garis keturunan dengan leluhur-leluhur pacer laki-laki (patrilineal) / garis pancer dari ibu (matrilinial), adalah sebagai berikut :

 K


-->Setelah sebagian rangakaian dari Silsilah Leluhur Trah Bratadiningrat - Bupati Kanoman - Banyumas telah dipahami, maka seiring perkembanangan keluarga Trah keturunan yang sedarah tentunya rangkaiannya semakin luas, oelah karena hal tersebut dalam Silsilah ini belum semuanya disajikan karena keterbatasan penulis / penyusun layaknya sebagai manusia, yaitu masih banyak kekurangan dalam hal pengetahuan dan data yang terhimpun, kecepatan waktu yang berlalu dan tida terjangkaunya pengenalan family satu persatu sebagai ujud silaturachim,  serta keterbatasan komunikasi, dan semakin langkanya kepedulian perihal silsilah oleh banyak faktor
 
Putera puteri bersaudara dengan diutamakan pada nama nama putera :
-->
A. BRATADININGRATAN;
B. KERTODIREDJAN;  
C. MERTADIREDJAN I;

A. Putra Keturunan BRATADININGRATAN :
Raden Adipati Bratadiningrat, Bupati Banyumas; Makam di Kebutuh Sukaradja. Putera-puterinya adalah sbb.:
1. Mas Ajeng Tirtosura, di Banyumas.
2. Raden Bei KERTADIREDJA, Ngabehi Sukaradja; Makam di Kebutuh.
    ( alur pancer dari Trah Keluarga Raden Ngabei Djoyosoebroto )
3. Mas Ajeng Mertadikrama, di Sigaluh.
4. Raden Adipati MERTADIREDJO I, Bupati Purwokerto; Makam di Kalibogor -Purwokerto.
5. Raden Maloyosari, ampejan dalem Kanjeng Susuhunan ke V, Kasunanan Surakarta.
6. Raden Mertawidjaya.
7.Raden Sasraredja Patih Cilacap.
8. Raden Nganten Wangsabrata.
9. Raden Ayu Radjaniti, di Surakarta.
10. Mas Surawigati ( Surawidjaya ).
11. Mas Suradiredja, Mantri-polisi Jambu, dan
12. Raden Kromodiredjo, Patih Sindusenan.  

B. Putra Keturunan KERTADIREDJAN (A No.2)
1. Raden Tumenggung Djayadiredja, Bupati Purwokerto; Makam di Botoputih Surabaya.
2. Raden Ayu Adipati Dipadiningrat, menikah dengan Bupati Bandjarnegara.
3. Raden Ayu Sumaredja, menikah dengan Raden Sumoredja, Collecteur Purbalingga; Makam di
   Kalibutuh).
4. Raden Ranadiredja, Mantri Kabupaten Purwokerto,
5. Mas Tirtawidjaya, di Purwokerto.
6. Raden Nganten Wangsadiredja, menikah degan Patih Purwokerto.
7. Raden Nganten Danuwidjaya, di Purbalingga.
8. Raden Djayadimedja, Wedana Jambu.
9. Raden Diparedja, Assistant Wedana Merden, dan
10. Raden Kartadimedja, Wedana Batur.

C. Putra Keturunan MERTADIREDJAN I (A No.4).
1. Raden Bei Sumadiredja, Collecteur Purwokerto.
2. Raden Ayu Judaatmadja, menikah dengan Wedana Batur.
3. Raden Ayu Sumadiningrat, menikah dengan Patih Pemalang.
4. Raden Ayu Djayadiredja,  menkah dengan Bupati Purwokerto (B.No.l); Makam di Kebutuh.
 Puteranya adalah: Raden Ajeng Marjatiwafat usia muda, makam di Cikebrok.
5. Kanjeng Pangeran Arya Mertadiredja, Bupai Banyumas, makam di Kalibogor.
6. Raden Ayu Djayasumitra, menikah dengan Assisten Wedana Karangkemiri.
7. Raden Ayu Santadiredja, menikah dengan Raden Santadiredja, Patih Banyumas; Makam di Dawuhan Banyumas.
8. Raden Ayu Atmarana.
9. Raden Mangkuredja, Collecteur Purwokerto.
10. Raden Mertasura,  Mantri gudang Jatilawang.
11. Raden Ayu Rediamamad, menikah dengan pengulu Purwokerto.
12. Raden Surodiredja, Jaksa Banjarnegara, dan
13. Raden SINGADIREDJA, colllecteur Cilacap; Makam di Kalibogor. Menikah dengan Raden Nganten Singadiredja binti Raden Tirtadikrama, Wedana Purwokerto.


D. Putra Keturunan SINGODIREDJAN (C No.13).
1. Dipasoepana, Patih Purwokerto; Makam di Kalibogor.  Menikah dengan saudara misan,  putera dari  Raden Tumenggung Djayadiredja, Bupati Purwokerto. (lihat:  A No.2, dan 4;  H No.2 dan C No.13).
2. Raden Puspasupana, Mantri lumbung Purwokerto, bertempat tinggal di Sukaradja. Menikah dengan anak-saudara putra Kepatihan Santadiredjan Baanyumas (lihat: C No. 13 )
3. Raden Sasrasubrata (Sadiya), Assisten Wedana Kesugihan,  bertempat tinggal di Purwokerto. Menikah dengan putera dari Raden Adipati Pringgoatmodjo, Bupati Kutoardjo.

E. Putra Keturunan DIPASOEPANAN (D No.l).
1. Raden Ayu Hardjadarsono (Mar); Makam di Cikebrok Purwokerto; Menikah dengan Raden
  Hardjodarsono Mantri-guru Rawalo, bertempat tinggal di Purwokerto.
2. Raden Ayu Sastrodihardjo (Seneng), menikah dengan M. Sastrodihardjo, Mantri-guru
  Banyumas.
3. Raden Ayu Mangkuredja (Din), menikah dengan Raden Mangkuredja, Mantri Pasar.
  Bandjarnegara; bertempat tinggal di Purwokerto.  Raden Mangkoeredja adalah putra dari Raden Sumaredja, Collecteur  Purbalingga.
4. Rade Ayu Mangkudimedjo (Djul), menikah dengan Raden Mangkudimedjo, Juru tulis / pegawai
  adminsitrasi Kabupaten  Cilacap,  Putera dari Raden Ranadiredja, Wedana Batur.
5. Raden Sumadi, Commies Station Sepoer (SS) Purwokerto, Menikah denga Raden Rara Aminah,
   putera dari M.Dr.  Samingoen, inf  Kebumen.
6. Raden Suparno, adjunt commies S.S. Madiun, menikah dengan Raden Ajeng Koeskapinah,
  putera dari R.M.P.  Mangkusubroto, Assisten  Wedana Kemrandjen, dari isteri  putera/keturunan R.A.Dr.Wangsasupanta.

<><><>
     
A.RIWAYAT TRAH BRATADININGRAT  DALAM SILSILAH
    Berawal dari Wilayah Banyumas dipecah menjadi dua bagian, yaitu Kesepuhan dan Kanoman.
    Keluarga Raden Adipati Mertadiredja I / Raden Adipati Bratadiningrat
    mempunyai putera sebanyak: 12 (dua belas) putera-puteri, yaitu :
    1.  Mas Ajeng Tirtasura,
    2.  Raden Ngabehi Kertadiredja, Wedana Race (Sokaraja).
    Kertadiredja selanjutnya mempunyai anak Raden Tumenggung Djajadiredja (menarrtu K.P.A.A. Mertadiredja II, bupati Purwokerto 1853-1860) dan Raden Ayu Adipati Dipadiningrat (istri Bupati Banjarnegara),
    3. Mas Ajeng Mertadikrama, di Sigaluh,
    4. Kanjeng Pangeran Adipati Aria Mertadiredja II,
    5. Raden Ajeng Malayasari (ampean Susuhunan Pakubuwana V),
    6. Raden Ngabehi Mertawidjaja, Mantri gunung Sokaraja,
    7. Raden Ngabehi Kramadiredja, Penewu Pinisepuh Kepatihan Surakarta,
    8. Raden Ayu Tjakradipura, di Banyu­mas,
    9. Raden Ngabehi Sasradiredja, Patih Kabupaten Cilacap. Sasradiredja berputra Raden Ngabehi Sasra Atmadja (Mantri Gunung Purwokerto) yang mempunyai anak perempuan Raden Rara Sudjinem atau Raden Ayu Pudjasari yang menjadi istri Kanjeng Pangeran Adipati Arya Gandasoebrata,
    10. Raden Ngabehi Surawidjaja,
    11. Raden Ayu Tumenggung Radjawanti II, dan
    12. Raden Ngabehi Suradimedja, Mantri gunung Jatilawang.


    1
     Kanjeng Pangeran Adipati Arya Gandasoebrata + Raden Ayu Pudjosari
    Disini dapat ditarik kesimpulan bahwa Trah Yudanegaran di Banyumas, bercabang menjadi Trah Mertadiredjan di Banyumas dan Trah Danurejan di Yogyakarta. Selanjutnya, Trah Mertadiredjan mempunyai ranting Trah Gandasubratan dan Trah Mardjana. Trah Mertadiredjan tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan trah-trah lain yang berada, baik di Banyumas (trah Pasir dan trah Yudanegaran), Banjarnegara (trah Dipayudan), maupun Kebumen (trah Wangsanegaran. trah Kolopaking. dan trah Kartanagaran).
    Dalam perkembangan Trah Mertadiredja tidak banyak disebut kembali, namun dikenal dalam masyarakat adalah sebutan Trah Bratadiningrat – Banyumas.






     2). Garis hubungan Trah Bratadiningrat dengan Trah Kromodjayan -Kanoman
    Dalam pohon keluargaTrah Raden Adipati Bratadiningrat - Bupati Kanoman Banyumas  dalam perkembangan keturunannya (induk paguyuban) bercabang di seluruh pulau Jawa, oleh sebab itu penulisan Serat Sarasilah ini banyak penjelasan yang behubungan dengan keluarga sedarah yang menyebar di Jawa.
    Khususnya di Jawa Timur dimulai dari riwayat Raden Djojosoebroto (Collecteur di Krian-Sidoarjo) menikah Raden Ayu Klara (Trah Notodiningrat III, Bupati Malang 1884-1898); yang menurunkan keluarga Trah Bratadiningrat yang ada di Jawa Timur. Karena keterbatasan wawasan dan komunikasi masih banya yang belum tergali data keluarga sedarah misalnya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya. 


     3). Trah Kromodjayan-Kanoman ( Raden Adipati Arya Kromodjoyo Adinegoro III /     Raden Mashudan,  Bupati Mojokerto 1886-1916);

    
    Hormat kami

    Raden Ayu Fien Soedarliyah, Sidoarjo

    Dari Pancer R Ayu Klara (garwa 1)
    Raden Ayu Soemiastini Bambang Soebali ( TIEN), Surabaya
    Raden Ir Soemiyanto (YANTO), Surabaya
    Raden Ayu Soemiastoeti (TUTI), Surabaya
    Raden Ayu Sumiarlina (ARLIN), Surabaya
    Raden Widodo Achmad Soesandi, Surabaya.

    Dari Pancer R Ayu Djoyosoebroto (garwa 2)
    Raden Ayu Benarty (TITI), Jakarta
    Raden Ayu Hartini (TINEKE), Jakarta
    Raden Ayu Sutjininghati (TETTY), Bandung







    R Ayu Koesmoertosijah; Eyang R Ayu Bratadiningrat; R Ayu Koesmini  

     R Soepangkat, R Ay Koesmoertosijah; R Ay Koesmini; Eyang R Ay Bratadiningrat; R Abdulrachman
    
     R Ay Koesmini; R Ay Soetarmi; ......... dst

    Tempat : Kediaman R Ng Djoyosoebroto, di Purwokerto 

    R Ng Djojosoebroto 


     Keluarga R Ng Djojosoebroto ( photo di ndalem Purwokerto )





    Rr Rahayu, R Widodo; R Ay Roemini (Concom); R Soekamto; R Ay Djojosoebroto